retinoblastoma

Kanker Mata (Retinoblastoma)

Selamat datang dan selamat membaca artikel kami. Semoga artikel ini bisa membawa dampak positif untuk rekan-rekan yah. Pada kesempatan yang berbahagia ini kami menyajikan artikel tentang kanker mata (Retinoblastoma). Yah, mata merupakan  jendela dunia yang di Anugerahkan Sang Pencipta kepada kita untuk bisa melihat ketakjuban Alam semesta yang begitu Istimewa. Maka dari itu kita selaku umat yang baik jagalah mata kita agar terhindar dari berbagai penyakit mata. Seperti yang satu ini mari kita lihat.

Kanker Mata (Retinoblasma)

Retinoblastoma merupakan bentuk kanker langka yang berkembang pesat dari sel-sel imatur retina, jaringan mata yang mendeteksi cahaya. Retinoblastoma umumnya menyerang anak-anak yang berusia dibawah 5 tahun, tetapi juga dapat dialami oleh orang dewasa. Retinoblastoma dapat menyerang salah satu mata (unilateral) kita atau bisa juga keduanya (bilateral). Retinoblastoma ini termasuk kanker mata yang bersifat ganas, yang dapat menyerang retina, jaringan saraf tipis di belakang mata. Kanker mata Retinoblastoma menurut kasus diagnosa yang menyerang anak-anak sebelum usia 4 tahun, mencapai sekitar 90%.

ANATOMI MATA
Bagian-bagian mata dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Bagian dalam mata

ANATOMI MATA

  • Sklera, adalah lapisan terluar dari bola mata dengan warna putih yang mengelilingi kornea mata. Sklera ini memiliki jaringan berserat yang dapat melindungi bagian dalam mata.
  • Kornea, merupakan jaringan transparan di depan mata dimana cahaya yang datang dari sebuah benda akan masuk ke mata. Kornea juga dapat membantu memfokuskan cahaya pada retina.
  • Selaput hitam (Koroid), merupakan lapisan tengah dari bola mata yang banyak mengandung pembuluh darah yang berfungsi memberi nutrisi dan oksigen ke mata serta menyerap cahaya dan mengurangi cahaya yang memantul disekitar mata.
  • Ruang anterior, merupakan ruang antara kornea dan lensa. Ruang itu diisi dengan cairan yang disebut akueous humor.
  • Akueous humor, cairan yang beredar di ruang anterior yang menyediakan oksigen dan nutrisi ke bagian dalam mata dan memberi tekanan cairan yang membantu mempertahankan bentuk mata.
  • Ruang posterior. Ruang ini terletak berlawanan dengan ruang anterior dibelakang lensa. Yang beriisi cairan yang disebut vitreous humor.
  • Vitreous humor adalah cairan menyerupai jelly transparan yang berada di ruang posterior.
  • Iris, bagian mata yang memiliki warna yang berbeda sesuai dengan genetiknya, yang berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk.
  • Otot Siliaris. Otot-otot ini terletak di dalam korpus siliaris. Ini merupakan otot yang terus-menerus mengubah bentuk lensa untuk penglihatan dekat maupun jauh.
  • Pupil, bagian ini berwarna hitam dan berada ditengah iris yang berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata.
  • Retina (selaput jala) merupakan lapisan yang sangat tipis dari jaringan mata lainnya. Yang berfungsi untuk menangkap cahaya yang masuk yang kemudian impuls cahaya akan dikirim ke otak untuk diproses melalui saraf optik.
  • Aqueous Humor yang berfungsi membiaskan cahaya kedalam mata.
  • Vitreus Humor, ini merupakan cairan bening yang umumnya berada pada rongga mata. Yang berfungsi meneruskan cahaya dari lensa menuju retina.

2. Bagian luar mata

  • Bulu mata, bulu ini terletak dekat sekali dengan mata yang berfungsi untuk menyaring sinar atau cahaya yang akan di terima sebelum masuk ke bola mata.
  • Kelopak mata, dengan kelopak mata, kita dapat membuka dan menutup mata yang kita miliki serta sebagai penutup mata dan pelindung mata.
  • Alis mata, alis ini berada diatas kelopak mata yang memiliki fungsi untuk menahan mata dari tetesan air yang jatuh dari atas seperti keringat dan saat kehujanan.

TANDA-TANDA DAN GEJALA RETINOBLASTOMA

Gejala yang umum terjadi pada Retinoblastoma dapat berupa leukokoria yaitu terdapat warna putih bukan merah pada pupil mata saat disinari cahaya. Hal ini dapat dilihat dari foto pasien dengan menggunakan Flash. Selain leukokoria, mata penderita juga akan juling, terjadi pembengkakan pada mata, mata merah, bila mata terkena sinar maka akan memantul seperti mata kucing (amaurotic cat’s eye), mata menjadi besar dari pada mata lainnya. Penyakit ini juga bisa berdampak buruk bagi manusia karena dapat memicu kebutaan. Maka dari itu jika penderita  Retinoblastoma terjadi pada salah satu mata, maka harus melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mencegah Retinoblastoma tersebut menular ke mata yang lainnya. Adapun gejala Retinoblasma secara klinis adalah:

  1. Leukokoria yang sering disebut sebagai gejala mata kucing karena hal ini disebabkan refleksi cahaya dari  tumor yang berwarna putih disekitar retina.
  2. Strabismus, merupakan gejala dini yang muncul bila lokasi tumor pada daerah makula sehingga mata tidak dapat terfiksasi.
  3. Mata merah, yang sering berhubungan dengan Glaukoma sekunder yang terjadi akibat Retinoblastoma.
  4. Buftalmus, gejala klinis yang berhubungan dengan peningkatan tekanan intra okular akibat tumor yang bertambah besar.
  5. Pupil midriasis, terjadi karena tumor telah mengganggu bagian saraf parasimpatik.
  6. Proptosis, bola mata yang menonjol kearah luar akibat pembesaran tumor intra dan ekstra okular.

FAKTOR PENYEBAB RETINOBLASTOMA

Faktor utama dari penyakit  kanker yang satu ini adalah faktor keturunan. Retinoblastoma yang diturunkan ini disebut retinoblastoma heresiter.  Jenis ini biasanya dapat menyerang kedua mata serta dapat berkembang bahkan sejak usia yang sangat nuda. Sedangkan, pada orang dewasa Retinoblastoma ini dapat disebabkan oleh diabetes atau riwayat keluarga yang pernah mengalami Retinoblastoma.

LANGKAH-LANGKAH YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM MENDIAGNOSA RETINOBLASTOMA

  • Pemeriksaan mata.
  • CT scan pada kepala.
  • USG pada mata.
  • Pemeriksaan serebrospinal, yaitu cairan yang ada di otak dan akord tulang belakang.
  • Pemeriksaan sumsum tulang.

PENCEGAHAN RETINOBLASTOMA

Dengan seringnya melakukan Skrinning genetic, dapat membantu anda mencegah untuk terkena penyakit kanker mata Retinoblastoma.

TERAPI UNTUK RETINOBLASTOMA

  1. Terapi Retinoblastoma Intraokular. Terapi ini sangat berguna dalam memperkirakan prognosis penderita yang akan diterapi dengan External Beam Radiation (EBR).
  2. Enuklasi. Terapi ini dilakukan oleh penderita Retinoblastoma yang besar dan pertumbuhan tumornya yang progresif.
  3. Eksenterasi. Eksenterasi merupakan tindakan pengangkatan seluruh orbita, termasuk bola mata, jaringan lunak, serta kelopak mata. Biasanya tumor ini sudah meluas  ke  jaringan ekstra okular.
  4. Terapi EBR. Terapi ini dilakukan pada pasien dengan bilateral retinoblastoma yang mendapatkan kekambuhan setelah melakukan terapi lain.
  5. Brachytherapy. Terapi ini hanya dilakukan pada tumor yang berukuran diameter.
  6. Termoterapi. Dilakukan dengan pengaplikasian panas secara langsung pada tumor, yang biasanya dilakukan dengan radiasi sinar infra merah dengan suhu 450°c- 600°c.
  7. Kemoterapi. Yang bertujuan untuk mengurangi ukuran tumor dan digunakan dengan kombinasi terapi lain yang telah dipilihkan terhadap pasien, kombinasi dari terapi dimaksudkan supaya pasien mendapatkan terapi yang efektif.
  8. Cryoterapi. Terapi ini bertujuan untuk membekukan jaringan tumor dan membuat jaringan tumor menjadi infark karena kerusakan pada daerah vaskularisasi tumor.
  9. Fotokoagulasi Laser. Terapi ini hanya dianjurkan untuk pasien penderita tumor kecil yang berlokasi pada bagian posterior.
  10. Terapi retinoblastoma Ekstraokular. Perlu anda ketahui pasien yang menderita retinoblastoma ekstraokular memiliki kondisi hidup yang buruk. Maka dari itu segeralah anda lakukan pengobatan yang lebih serius untuk mengobati penyakit ini.

Sekian informasi mengenai artikel tentang “Kanker Mata (Retinoblastoma)” yang dapat kami sampaikan. Semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat bagi anda semua. Dan bisa menambah ilmu pengetahuan anda dan dijadikan referensi untuk diterapkan dalam pengobatan kanker mata Retinoblastoma ini. Mari cegah sejak dini RETINOBLASTOMA pada anak anda!!!. Terima kasih.

Tinggalkan komentar