Rabun Dekat-Gejala, Penyebab serta Pengobatannya

Sebelumnya kami ucapkan selamat datang kepada rekan-rekan yang telah bersedia dengan senang hati mengunjungi situs kami di Solusi sehat penyakit mata. Pada kesempatan kali ini kami akan menyampaikan artikel tentang Rabun Dekat Gejala, Penyebab serta Pengobatannya. Untuk penjelasan lebih lanjut mari sekarang kita bahas secara seksama.

 

Rabun Dekat-Gejala, Penyebab serta Pengobatannya

 

Ternyata gangguan yang dapat terjadi  pada mata seseorang sangatlah beragam dari mulai katarak sampai rabun dekat. Rabun dekat adalah gangguan pada mata yang menyebabkan penderita tidak bisa melihat objek dekat dengan jelas atau terlihat kabur (buram). Namun biasanya benda yang berada di tempat yang  jauh justru dapat terlihat jelas.
Rabun dekat atau Hipermetropi atau Hiperopia merupakan kelainan refraksi mata dimana bayangan dari sinar yang masuk ke mata jatuh di belakang retina. Hal ini dapat disebabkan karena bola mata yang terlalu pendek atau kelengkungan kornea yang kurang. Biasanya seseorang yang  menderita gangguan mata ini, ia akan memiliki jarak pandang 30 cm dan harus menjauhkan objek pandangannya agar terlihat jelas. Rabun dekat ini umumnya terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun, namun sebagian anak juga bisa terlahir dengan kondisi seperti ini. Karena lensa mata anak-anak  lebih fleksibel dibandingkan dengan orang dewasa, jadi biasanya anak-anak yang memiliki gangguan rabun dekat tidak selalu memiliki masalah dalam penglihatannya. Tetapi meski demikian, rabun dekat yang terjadi pada anak-anak ini harus segera diatasi karena jika dibiarkan bisa menimbulkan komplikasi seperti mata malas  (amblyopia) atau mata juling (strabismus). Maka jika anak anda terkena gangguan rabun dekat maka segeralah periksakan ke dokter ahli mata untuk pengobatan lebih lanjut.

GEJALA RABUN DEKAT

Untuk mengetahui apakah anda terkena gangguan mata rabun dekat atau tidak, anda harus mengenali gejala-gejala apa saja yang akan terjadi pada penderita rabun dekat. Gejala-gejala tersebut seperti:

  • Sering merasakan sakit kepala saat sedang menonton televisi, atau aktivitas lainnya.
  • Melihat objek jauh terlihat jelas, tetapi melihat objek dekat penglihatan menjadi  kabur dan buram.
  • Selalu mengedipkan mata untuk melihat objek dengan jelas.
  • Mengalami kelelahan pada mata, saat melihat objek dekat, seperti saat melihat komputer atau saat  membaca.
  • Mata berair dan berwarna kemerahan.
  • Kesulitan saat  membaca dengan jarak kurang dari 30 cm.
  • Mata terasa panas dan gatal.

PENYEBAB RABUN DEKAT

Rabun dekat dapat terjadi karena cahaya yang masuk ke dalam mata tidak terfokus di dalam retina. Tetapi cahaya tersebut terfokus di belakangnya. Hal ini dapat terjadi karena kornea terlalu datar atau kurang melengkung, dan lensa yang kurang tebal serta bola mata yang terlalu pendek.

Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan rabun dekat.

  1. Genetika. Faktor ini  menjadi faktor utama seseorang terkena gangguan pada matanya. Sebagian orang diwariskan penyakit rabun dekat oleh orang tuanya.
  2. Faktor Usia. Dengan bertambahnya umur seseorang dan juga ditambah pola hidup yang tidak sehat tentunya dapat mempengaruhi kerusakan pada mata. Sehingga, biasanya rabun dekat ini ditemukan pada orang dewasa yang sudah berusia 40 tahun lebih. Namun tidak  menutup kemungkinan penyakit ini bisa terjadi pada anak-anak, karena kornea yang dimiliki anak-anak masih fleksibel.
  3. Penderita penyakit tertentu. Seseorang yang terkena tumor di sekitar mata, diabetes, masalah pembuluh darah di retina atau foveal hypoplasia dan mata yang tidak berkembang sempurna saat bayi masih di dalam kandungan atau disebut sindrom mata kecil. Tetapi faktor ini sangatlah jarang dijumpai pada kebanyakan orang.

Adapun penyebab lain terkenanya rabun jauh pada mata seseorang adalah:

  • Sumbu utama bola mata yang terlalu pendek akibat mikropthalmia, retinitis sentralis dan ablasio retina.
  • Daya pembiasan pada bola mata terlalu lemah, hal ini diakibatkan oleh adanya gangguan refraksi kornea, aqueus humor dan vitreous humor yang biasa dialami oleh penderita diabetes.
  • Kurangnya lengkungan kornea dan lensa mata.
  • Terjadi perubahan posisi lensa menjadi lebih posterior.

DIAGNOSA RABUN JAUH

Sebelum melakukan pemeriksaan, biasanya dokter akan menanyakan keluhan atau gejala yang sering terjadi pada mata pasien. Setelah itu  barulah akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut apakah anda terkena penyakit mata rabun dekat atau tidak. Pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Tes tajam penglihatan. Biasanya pada tes ini anda akan diminta untuk membaca sebuah huruf atau  angka yang terdapat dalam layar dengan jarak tertentu mulai dari huruf dengan ukuran kecil hingga yang berukuran besar yang disebut dengan Snellen Chart. Tes ini dilakukan untuk memeriksa penglihatan anda baik dalam jarak yang dekat maupun menengah.
  • Retinoskopi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa bagian dalam mata, terutama retina dan memeriksa koordinasi dan gerakan mata, refleks pupil dengan menggunakan alat yang disebut oftalmoskop.

PENGOBATAN RABUN DEKAT

  1. Dengan menggunakan  kacamata. Cara penggobatan ini merupakan cara yang mudah dan praktis untuk mengatasi rabun dekat. Kacamata ini tentunya memiliki lensa khusus yang ujungnya lebih tebal  dibandingkan bagian tengah atau disebut lensa cembung. Dengan penggunaan lensa ini dapat membantu pandangan untuk fokus secara  akurat karena sinar cahaya akan jatuh di atas retina.
  2. Dengan menggunakan lensa kontak. Lensa kontak memiliki  fungsi yang sama seperti halnya pada kacamata. Hanya saja penerapan, cara penggunaan, dan cara pemeliharaannya yang berbeda. Orang yang tidak suka menggunakan kacamata mungkin akan menggunakan lensa kontak. Karena selain untuk membantu penglihatan, lensa  kontak sudah menjadi bagian dari fashion yang dapat memperbaiki penampilan.
  3. Operasi. Meskipun harga operasi sangat mahal, tetapi banyak orang yang melakukan ini untuk mengobati matanya daripada harus menggunakan kacamata dan lensa kontak. Operasi yang dapat diandalkan dalam pengobatan rabun dekat adalah operasi laser untuk meningkatakn kelengkungan kornea agar cahaya bisa lebih terfokus. Selain dalam proses penyembuhannya yang cepat, operasi laser ini juga memiliki risiko kerusakan atau infeksi yang sangat kecil. Karena operasi laser tidak menggunakan alat yang memasuki mata.

Operasi laser pada mata, terdapat 3 tipe utama, yaitu:

  • Laser in situ keratectomy (LASIK). Adalah operasi yang dilakukan dengan menggunakan laser atau microkeratome untuk membentuk kembali kornea mata untuk meningkatkan ketajaman penglihatan.
  • Laser epithelial keratomilousis (LASEK). Operasi LASEK menggunakan laser untuk mengubah bentuk kornea dan merupakan prosedur yang paling sering digunakan. Operasi ini dimaksudkan untuk memperbaiki penglihatan seseorang, mengurangi ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak.
  • Photorefractive keratectomy (PRK). Operasi PRK dilakukan untuk mengubah bentuk kornea sentral anterior dengan menggunakan laser excimer untuk mengikis (menghilangkan dengan penguapan) sejumlah kecil jaringan dari stroma kornea di bagian depan mata, tepat di bawah epitel kornea.
  • Conductive keratoplasty (CK).  Prosedur noninvasive yang menggunakan energi frekuensi radio.

PENCEGAHAN RABUN DEKAT

Memang rabun dekat tidak dapat di cegah, karena hal ini disebabkan oleh faktor umum seseorang. Tetapi tidak ada salahnya jika anda melakukan sesuatu untuk membantu melindungi mata dan penglihatan anda agar terhindar dari rabun dekat. Pencegahan yang bisa anda lakukan adalah sebagai berikut:

  • Seringlah memeriksakan diri ke dokter secara rutin.
  • Melindungi mata dari sinar matahari secara langsung.
  • Menggunakan kacamata yang tepat untuk rabun dekat.
  • Segera kenalilah gejala rabun dekat.
  • Menggunakan penerangan atau pencahayaan yang baik saat akan membaca sesuatu.
  • Hindari merokok.
  • Mengkonsumsi makanan yang bernutrisi lengkap. Seperti, wortel, biji bunga matahari, ikan salmon, telur, sayuran dan buah-buahan.

KOMPLIKASI YANG DAPAT TERJADI PADA RABUN DEKAT

Komplikasi dalam kedokteran adalah sebuah perubahan yang tak diinginkan dari sebuah penyakit, kondisi kesehatan atau terapi. Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita rabun dekat adalah:

  1. Amblyopia atau mata malas. Hal ini terjadi karena penderita mengalami mata juling atau gangguan mata lainnya, seperti katarak yang menyebabkan salah satu mata menjadi lebih dominan.
  2. Hambatan keselamatan. Hal ini tentunya dapat  membahayakan nyawa anda, jika rabun dekat yang dialami tidak di tangani sama sekali. Maka sebaiknya anda tidak usah pergi keluar rumah, apalagi dengan menggunakan kendaraan atau mengoperasikan mesin berat lebih baik anda menjauhinya demi keselamatn anda dan orang lain di sekitar anda.
  3. Strabismus atau mata juling. Adalah dimana kondisi kedua mata tidak bergerak ke arah yang sama dan terlihat bergerak ke arah yang berbeda.
  4. Berkurangnya kualitas hidup. Jika anda menderita rabun dekat, mungkin beberapa aktivitas anda akan terganggu. Sehingga rabun dekat dapat membatasi rutinitas yang seharusnya dilakukan dan mempengaruhi kualitas hidup anda.

Demikian artikel mengenai Rabun Dekat-Gejala, Penyebab serta Pengobatannya yang dapat kami sampaikan. semoga dengan adanya artikel ini bisa membawa manfaat yang besar bagi semuanya. Maka dari itu saya ucapkan terima kasih dan Salam sehat untuk semua 🙂

Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis. Ini hanyalah sekedar informasi untuk anda agar lebih berantisipasi dalam menjalani kehidupan anda.

Tinggalkan komentar